5 Gampong di Aceh Jaya Terima Barrier Pagar Kejut dari BKSDA Aceh, Ini Harapan Pj Bupati Aceh Jaya

Aceh Jaya | Rabu, 31 Mei 2023 | berita 

Calang – Pj. Bupati Aceh Jaya, Dr. Nurdin, S.Sos, M.Si, hadir dalam acara serah terima barrier pagar kejut atau power fencing dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh kepada lima Gampong yakni, Sapek, Pante Kuyun, Gunong Buloh, Gunong Meulinteung dan Alue Meuraksa di Aula Lantai 3 Setdakab Aceh Jaya, Rabu (31/05/2023)

 Turut hadir Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Gunawan Alza, S.Hut, Kepala KPH Wilayah I, T. Kamaruzzaman Syah, S. Hut, MP, Sekda Aceh Jaya T. Reza Fahlevi, MM, Perwakilan CRU, Kepala SKPK terkait, Camat dan Keuchik.

Kepala BKSDA Aceh, Gunawan Alza, S.Hut, menyampaikan bahwa penyerahan barrier pagar kejut atau power fencing ini sebagai bentuk komitmen Pemerintah dalam menjaga keberlanjutan alam dan perlindungan masyarakat. Ia juga mengapresiasi kerjasama yang baik antara BKSDA Aceh dan Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya dalam upaya pelestarian lingkungan.

“Kita patut berbangga karena di Aceh memiliki empat satwa kunci, yaitu Gajah, Harimau, Orang Utan dan Badak Bercula Dua. Namun keberadaan satwa-satwa tersebut tidak terlepas dari permasalahan yang kita hadapi salah satunya adalah interaksi negatif antara satwa-satwa tersebut dengan manusia. Untuk mengatasi permasalahan interaksi negatif tersebut salah satu upaya yang kita lakukan adalah melakukan pembuatan barrier dalam hal ini power fencing, parit maupun tanaman berkesesuaian (dalam hal ini tanaman yang tidak disukai oleh Gajah).” Jelas Gunawan.

Gunawan berharap dukungan dari Pemerintah Daerah dan masayarakat Aceh Jaya untuk membantu merawat dan menjaga barrier pagar kejut tersebut. Dengan adanya serah terima barrier pagar kejur atau power fencing ini, diharapkan keamanan wilayah Aceh Jaya semakin meningkat, konflik antara manusia dan hewan liar dapat diminimalisir, dan kelestarian lingkungan dapat terjaga dengan baik.

Sementara itu Pj. Bupati Aceh Jaya, Dr. Nurdin, S.Sos, M.Si, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada BKSDA Aceh atas fasilitas barrier ini. Beliau menjelaskan bahwa Pemerintah Daerah sangat memperhatikan keamanan dan kesejahteraan masyarakat, termasuk perlindungan terhadap hewan liar yang menjadi aset penting bagi ekosistem Aceh Jaya.

“Momen ini sangat penting dari sisi kita membangun suatu kepedulian bersama, bahwa persoalan konflik gajah dengan manusia  tidak hanya bisa diselesaikan dalam satu cara. Kita harus menyelesaikannya secara komprehensif, selain menjaga keamanan dan kenyamanan warga juga perlu diperhatikan kelanjutan dari ekosistem satwa liar tersebut di Aceh Jaya.” Ucap Dr. Nurdin.

Dr. Nurdin menekankan pentingnya peran serta aktif masyarakat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan di sekitar mereka. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga fasilitas barrier pagar kejur atau power fencing tersebut agar tetap berfungsi dengan baik serta menjaga kebersihan dan kelestariannya.

“Kami dari Pemerintah Daerah dan Masyarakat siap secara Bersama-sama membangun dan mendukung komprehensif action yang tetap mempertimbangkan ekosistem satwa liar di Aceh Jaya. Berbicara masalah satwa liar ini, stakeholdernya kan multi pihak, Pemerintah Daerah tidak bisa menyelesaikan sendiri begitu juga dengan pihak kementerian, jadi kita harus kolaboratif membuat perencanaan yang komprehensif.” Lanjutnya.