PEMKAB ACEH JAYA ADAKAN RAPAT RUTIN SEKBER BANGRAJA TERKAIT PENURUNAN STUNTING DAERAH

Aceh Jaya | Selasa, 24 Januari 2023 | Informasi publik 

Calang – Pj. Bupati Aceh Jaya Dr. Nurdin, S.Sos, M.Si, Pj Ketua TP PKK Kabupaten Aceh Jaya bersama Kepala SKPK yang tergabung dalam SEKBER BANGRAJA (Sekretariat Bersama Bangkit Generasi Aceh Jaya) mengadakan rapat rutin yang dilaksanakan di Aula Lt. 3 Setdakab pada Selasa (24/01/2023). Rapat tersebut membahas perihal hasil pemetaan program kegiatan dan sub kegiatan yang mendukung penurunan stunting di Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2023


Pj Bupati Aceh Jaya Dr. Nurdin, S.Sos, M.Si menyampaikan bahwa Bappeda sebagai leading sektor dapat melakukan perencanaan hingga ke level kecamatan sehingga puskesmas, DPMPKB, Gampong dan pihak lainnya melaksanakan proses penurunan stunting di masing-masing tingkatan.


“Kepada Dinas Kesehatan  perlu kita akan adakan rapat bersama para Kepala Sekolah baik tingkat SLTP dan SLTA terkait pemberian pil tambah darah dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, Dinas Pendidikan Dayah, Cabdin Aceh Jaya dan  menyiapkan schedule, booklet serta penjelasan-penjelasannya dan dikoordinasikan dengan Diskominsa Aceh Jaya. Lalu dibuat juga sistem monitoringnya untuk menentukan anak mana yang sudah dan belum mendapatkan program intervensi stunting tersebut, sehingga akan memudahkan kita untuk mencapai target 100?lam kegiatan penurunan stunting" ungkap Pj Bupati Aceh Jaya.

Dr. Nurdin menambahkan terkait dengan pemberian tetes manis polio tahap kedua yang akan digelar bulan Februari yang akan datang dan program kesehatan lainnya yang bekaitan dengan sekolah maka perlu dibuat schedule Bersama, seperti pada bulan keberapa atau minggu keberapa dilaksanakan program tersebut sehingga anak-anak sekolah akan mengetahui jadwal pelaksanaannya termasuk Kesehatan gigi dan mulut anak karena hal itu salah satu juga bisa menyebabkan stunting.” Terang Dr. Nurdin.

Kepala DPMPKB Dra. Salbiah, MM dalam laporannya menyebutkan bahwa pada tahun 2023 masih ada lanjutan program yang belum selesai 100% di tahun 2022 yang laului, yaitu kompetensi penentuan keluarga-keluarga yang beresiko stunting. Dirinya menyebutkan di DPMPKB ada tim pendampingan dalam satu Gampong sebanyak tiga orang yang terdiri dari tim penggerak PKK Gampong, Bidan dan Kader KB. Tugas tim tersebut mendampingi secara menyeluruh selama satu tahun dan sasaran utamanya adalah ibu hamil, nifas dan calon pengantin.


“selain itu ada juga bidang keluarga balita yang sudah menjadi rutinitas pada setiap kampung KB yang ada di Kabupaten Aceh Jaya, ini pun sasaran pembinaannya juga adalah Wanita. Untuk forum yang lain seperti posyandu telah melakukan Kerjasama dengan Gampong, dan di Gampong-Gampong sudah dialokasikan untuk posyandu, nanti para catin (calon pengantin) bisa menyesuaikan atau di arahkan di posyandu – posyandu tersebut.” Terang Dra. Salbiah


Selanjutnya Pj.Bupati Aceh Jaya menyebutkan bahwa melalui Diskominsa akan disiapkan sebuah aplikasi yang yang terintegerasi dengan semua yang data yang ada. Beliau berharap kepada SKPK terkait untuk saling berkoordinasi dan mensuplay  data yang dibutuhkan yang akan diintegrasikan dalam satu sistem informasi, kemudian masyarakat juga diberikan ruang untuk menyampaikan pendapat ataupun penilaian terhadap usulan sasaran bantuan yang akan diberikan. Sehingga warga yang mendapatkan bantuan merupakan warga yang benar-benar berhak dan membutuhkan serta diharapkan tepat sasaran.


“mudah – mudahan dengan kita buka ruang untuk opini publik, data – data yang ada dapat tersinkron dengan lebih baik. Masyarakat lebih aktif berpartisipasi terhadap pembangungan dan kebutuhan – kebutuhan pembangunan lainnya dapat terpenuhi sesuai yang kita harapkan.” Ucap Dr. Nurdin, S.Sos, M.Si