Raih Penurunan Angka Stunting Terbaik, Dr. Nurdin Terima Penghargaan dari BIMC Media

Aceh Jaya | Rabu, 7 Juni 2023 | berita 

Meulaboh - Pj. Bupati Aceh Jaya Dr. Nurdin, S.Sos., M.Si menerima penghargaan dari Biro Informasi Meulaboh Center Media (BIMC Media) sebagai Pj. Bupati terbaik dalam penurunan angka stunting. Penghargaan tersebut diterima oleh Pj. Bupati Aceh Jaya pada acara malam puncak anugerah, dalam rangka memperingati hari ulang tahun bimcmedia.com yang ke-3 tahun yang dilaksanakan di Aula Eva Sky Hotel, Meulaboh pada hari senin (05/06/2023).

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh pimpinan BIMCMedia.com, Fitriadi Lanta, S.Pd.i, kepada Pj. Bupati Aceh Jaya yang diwakili oleh Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kabupaten Aceh Jaya, A.G. Suhadi, SE., M.Si.

Dalam sebuah wawancara, Pj. Bupati Aceh Jaya, Dr. Nurdin, S.Sos., M.Si, memberikan tanggapannya terkait penghargaan tersebut. Dr. Nurdin menyatakan bahwa penghargaan tersebut merupakan sebuah reward bagi Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya dan merupakan hasil dari upaya integrasi Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) di bawah Sekretariat Bersama Bangkit Generasi Aceh Jaya (Sekber Bangaraja). Selaku Pengarah dari SKPK Sekber Bangaraja, Dr. Nurdin mengarahkan usaha-usaha tersebut untuk mendukung dan mendorong capaian indikator pembangunan daerah.

Dr. Nurdin juga menyampaikan harapannya terkait penurunan angka stunting di Kabupaten Aceh Jaya ke depannya. Ia berharap agar SKPK di bawah Sekber Bangaraja terus berinovasi dan menghasilkan ide-ide kreatif untuk mengintegrasikan layanan SKPK Sekber Bangaraja baik di tingkat gampong maupun di luar gampong. Ia menginginkan adanya kolaborasi yang baik antara intervensi spesifik dan sensitif guna mendukung penanganan stunting. Dengan adanya integrasi ini, diharapkan saling dukung-mendukung antar SKPK karena Aceh Jaya memiliki potensi pertanian dan pangan lokal yang cukup baik untuk memenuhi kebutuhan gizi balita. Dr. Nurdin menekankan bahwa tidak perlu mengeluarkan biaya yang mahal, tetapi penting untuk menyediakan makanan yang kaya gizi.

Melalui inovasi dan kolaborasi tersebut, diharapkan dapat mendorong perekonomian masyarakat dengan memanfaatkan pangan lokal dalam kegiatan penanganan stunting. Hal ini diharapkan akan memunculkan efek sirkuler dalam perekonomian masyarakat.

Salah satu contoh kolaborasi yang telah diimplementasikan di Aceh Jaya adalah Rumah Gizi Gampong (RGG) melalui layanan kelas gizi. Program ini dilakukan selama 14 hari dengan memberikan makanan bermenu 4 bintang yang tinggi protein kepada balita. Yang terpenting, dalam layanan kelas gizi ini, ibu balita dan pengasuh diberikan edukasi mengenai asupan gizi dan pola asuh yang perlu diperbaiki, sehingga penyediaan pangan lokal untuk gizi balita dapat terpenuhi.

Pada kegiatan kelas gizi, semua SKPK di bawah Sekber Bangaraja mendukung program masing-masing melalui sesi-sesi yang disediakan. Misalnya, pada hari pertama, Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMPKB) memberikan pengetahuan tentang Kartu Menuju Sehat (KMS) dan Kartu Keluarga Aktif (KKA). Pada hari kedua, Dinas Pangan bekerja sama dengan SIGAM TAMPAN memberikan informasi mengenai asupan gizi, sedangkan DPMPKB memberikan pengetahuan mengenai pola asuh yang baik.

Dr. Nurdin berharap melalui upaya kolaboratif dan inovatif seperti ini, angka stunting di Kabupaten Aceh Jaya dapat terus menurun. Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya dalam penanganan stunting guna menciptakan generasi Aceh Jaya yang sehat, cerdas, dan berkualitas.